Pernah selesai ngecat rumah tapi masih ada sisa cat lumayan banyak? Kadang sayang banget kalau langsung dibuang, apalagi warnanya masih bagus dan bisa dipakai buat retouch di lain waktu. Tapi masalahnya, kalau disimpan sembarangan, cat gampang kering, menggumpal, bahkan berubah warna.
Padahal, kalau tahu caranya, sisa cat bisa awet berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun! Yuk, simak cara menyimpan sisa cat biar gak kering dan bisa dipakai lagi — simpel, aman, dan pastinya anti gagal!
1. Bersihkan Tepi Kaleng Sebelum Ditutup
Sebelum mikirin tempat penyimpanan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah bersihin tepi kaleng cat.
Sisa cat yang menempel di tepi bisa mengering dan nempel ke tutup, bikin kaleng susah dibuka dan udara gampang masuk — inilah penyebab utama cat cepat kering.
Caranya:
- Gunakan lap lembap atau tisu basah buat bersihin bagian mulut kaleng dan tutup.
- Kalau ada cat yang udah mulai keras di pinggir, kerik perlahan dengan sendok plastik.
- Pastikan benar-benar bersih sebelum menutupnya.
Langkah kecil ini bikin kaleng bisa ditutup rapat sempurna tanpa celah udara.
2. Tutup Kaleng Serapat Mungkin (Jangan Cuma Ditekan Biasa)
Sisa udara di dalam wadah bisa bikin cat cepat kering. Jadi penting banget untuk tutup kaleng rapat dan kedap udara.
Tips menutup kaleng:
- Letakkan plastik tipis atau cling wrap di antara tutup dan mulut kaleng sebelum ditutup. Ini bantu segel udara.
- Gunakan palu karet atau palu biasa + kain untuk ketuk pinggiran tutup perlahan sampai benar-benar rapat.
- Simpan kaleng dalam posisi terbalik (bagian tutup di bawah).
Dengan posisi ini, udara gak bisa masuk karena lapisan cat di atas berfungsi sebagai pengunci alami.
Kalau kamu nyimpen dalam wadah plastik, pastikan tutupnya berjenis airtight (kedap udara).
3. Pindahkan ke Wadah Kecil Kalau Cat-nya Tinggal Sedikit
Kalau sisa cat kamu tinggal seperempat kaleng, sebaiknya pindahkan ke wadah yang lebih kecil.
Ruang kosong di dalam kaleng besar bikin udara banyak masuk — itu artinya cat bakal cepat mengering.
Gunakan wadah:
- Toples kaca bekas selai atau sambal, karena tutupnya rapat dan gak bereaksi dengan cat.
- Botol plastik HDPE (seperti botol sabun atau minyak goreng bekas).
- Pastikan wadah bersih dan kering total sebelum kamu tuang cat ke dalamnya.
Tambahkan cling wrap di mulut wadah, baru tutup rapat. Jangan lupa labeli dengan warna cat, jenis cat, dan tanggal penyimpanan.
4. Simpan di Tempat Sejuk, Teduh, dan Kering
Suhu dan cahaya punya peran besar dalam menjaga kualitas cat.
Cat yang disimpan di tempat panas (misal dekat dapur atau gudang lembap) bisa mengental, berubah warna, atau berjamur.
Tempat terbaik untuk menyimpan cat:
- Ruangan kering dengan suhu stabil (20–25°C).
- Hindari paparan langsung sinar matahari.
- Jangan disimpan di luar ruangan atau di bawah sinar lampu panas.
- Jauhkan dari kompor, mesin panas, dan sumber api.
Kalau kamu punya rak penyimpanan di dalam rumah, taruh cat di bagian bawah biar suhunya lebih stabil.
5. Lindungi Permukaan Cat dari Udara dengan Lapisan Plastik
Kalau kamu gak sempat pindahin cat ke wadah kecil, trik ini bisa bantu banget.
Buka kaleng cat, lalu tutup permukaannya dengan plastik bening.
Caranya:
- Potong plastik sedikit lebih besar dari diameter kaleng.
- Letakkan plastik langsung di atas permukaan cat (menempel pada cairannya).
- Baru setelah itu tutup kaleng seperti biasa.
Lapisan ini mencegah udara langsung kontak dengan cat, jadi bagian atasnya gak akan mengering.
6. Jangan Aduk Cat Sebelum Disimpan (Kalau Baru Dipakai)
Banyak orang mikir, “aduk dulu biar rata sebelum ditutup.” Padahal itu salah besar kalau kamu gak langsung pakai lagi.
Kenapa? Karena udara yang masuk saat diaduk bikin gelembung kecil terperangkap di dalam cat, dan itu bisa mempercepat proses pengeringan.
Tips:
Kalau kamu baru selesai pakai cat dan mau simpan, cukup bersihkan pinggiran kaleng, rapatkan, dan tutup.
Aduk lagi nanti aja saat mau digunakan kembali.
7. Tambahkan Lapisan Tipis Air (Untuk Cat Berbasis Air)
Kalau cat kamu jenis latex atau water-based, ada trik jitu biar gak kering:
Tambahkan lapisan air tipis di atas permukaannya sebelum ditutup.
Langkahnya:
- Tuang 1–2 sendok makan air bersih ke atas permukaan cat (jangan diaduk).
- Tutup kaleng rapat.
- Saat mau digunakan lagi, aduk rata sampai air tercampur.
Lapisan air ini jadi penghalang udara, jadi cat tetap lembap dan cair.
Tapi ingat, trik ini tidak berlaku untuk cat minyak atau enamel.
8. Untuk Cat Minyak, Tambahkan Lapisan Tipis Thinner
Kalau kamu pakai cat minyak (oil-based), ganti air dengan thinner atau spiritus mineral buat melindungi permukaannya.
Caranya sama:
Tambahkan lapisan tipis thinner di atas cat, tutup rapat, dan simpan di tempat sejuk.
Saat mau dipakai lagi, cukup aduk sampai teksturnya rata kembali.
Langkah ini mencegah bagian atas cat mengeras jadi lapisan film.
9. Tandai dan Labeli Wadah Cat
Kedengarannya sepele, tapi melabeli wadah cat itu penting banget.
Kamu pasti bakal lupa warna atau jenis cat yang kamu simpan beberapa bulan lalu.
Informasi penting yang perlu ditulis di label:
- Nama warna (atau kode warna dari kaleng aslinya).
- Jenis cat (latex, acrylic, oil-based, dll).
- Tanggal penyimpanan.
- Area penggunaan (misal: ruang tamu, dinding luar, plafon).
Dengan begitu, kamu bisa pakai ulang cat yang tepat saat butuh perbaikan kecil di area tertentu.
10. Periksa Kondisi Sebelum Dipakai Ulang
Sebelum kamu pakai sisa cat yang udah lama disimpan, cek dulu kondisinya.
Langkah pemeriksaan:
- Aduk pelan, lihat apakah cat masih menyatu.
- Kalau ada lapisan tipis cair di atas, itu normal — cukup aduk sampai rata.
- Tapi kalau cat menggumpal, bau busuk, atau pisah total, artinya cat udah rusak dan gak bisa dipakai lagi.
Gunakan saringan cat atau kain tipis buat nyaring partikel kasar sebelum diaplikasikan ke dinding.
11. Hindari Penyimpanan di Gudang yang Lembap
Gudang memang tempat umum buat simpan cat, tapi kalau udaranya lembap, cat bisa berjamur atau karatan di kalengnya.
Solusinya:
- Letakkan cat di rak yang tinggi, jangan langsung di lantai.
- Gunakan alas kayu atau palet plastik di bawahnya.
- Tambahkan silica gel besar atau arang aktif di sekitar area penyimpanan buat nyerap kelembapan.
Kesimpulan
Menyimpan sisa cat biar gak kering dan bisa dipakai lagi itu mudah asal kamu tahu caranya.
Kuncinya ada di menghindari udara dan panas berlebih.
Bersihkan tepi kaleng, segel rapat dengan cling wrap, simpan di tempat sejuk, dan pindahkan ke wadah kecil kalau perlu.
Dengan cara ini, kamu bisa pakai ulang cat yang sama untuk touch-up kecil atau proyek DIY berikutnya tanpa harus beli baru.
Praktis, hemat, dan ramah lingkungan juga!
FAQ
1. Berapa lama sisa cat bisa disimpan?
Kalau disimpan rapat dan benar, cat bisa awet 1–2 tahun. Cat minyak bahkan bisa tahan lebih lama.
2. Apakah cat yang udah mengeras masih bisa digunakan?
Kalau cuma bagian atas yang kering, ambil lapisan kerasnya dan aduk bagian bawah. Tapi kalau menggumpal atau bau, sebaiknya dibuang.
3. Bisa gak cat disimpan di botol plastik bekas air mineral?
Jangan, karena botol air mineral terlalu tipis dan gak kedap udara. Gunakan botol tebal (HDPE) atau toples kaca.
4. Apa beda cara simpan cat air dan cat minyak?
Cat air disegel dengan lapisan air, sementara cat minyak disegel dengan thinner.
5. Apakah posisi simpan terbalik aman?
Aman banget! Malah disarankan karena cat di bagian atas bantu segel tutup dari udara luar.
6. Apakah cat bisa disimpan di kulkas?
Tidak disarankan, karena suhu dingin ekstrem bisa mengubah komposisi cat dan bikin teksturnya rusak.